Senin, 04 Oktober 2010

Arsitektur Informasi

Arsitektur Sistem Informasi dalam Jaringan


1.      Konsep Dasar Arsitektur Sistem Informasi

A.    Arsitektur Sistem Informasi

Arsitektur sistem informasi terkadang disebut juga sebagai arsitektur teknologi informasi, arsitektur sistem informasi atau infrastruktur teknologi informasi.Adapun beberapa definisi mengenai arsitektur sistem informasi adalah sebagai berikut :
“Pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi” (Turban, McLean, Wetherbe, 1999)
“Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih “ (Laudon & Laudon, 1998)
“Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik” (Zwass, 1998)
Arsitektur dari sistem merupakan sekumpulan dari model-model terhubung yang menggambarkan sifat dasar dari sebuah sistem. Keanekaragaman dari banyak model menggambarkan bagian berbeda dan aspek atau pandangan yang berbeda dari suatu sistem. Komponen merupakan blok pembangun : sistem dapat dibangun dengan cara menyatukan sekumpulan komponen berdasarkan aturan tertentu. Pandangan yang berbeda dari tiap komponen bukan berarti komponen-komponen tersebut berlaku sebagai sebuah sistem yang berdiri sendiri. Biasanya , sudut pandang dari suatu sistem terbagi menjadi beberapa sudut pandang yaitu : sudut pandang bisnis, sudut pandang fungsional dan sudut pandang teknis. Masing-masing dari sudut pandang tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa bagian. Sebagai contoh , sudut pandang teknis dapat dipecah menjadi sudut pandang software dan sudut pandang jaringan. Sedangkan arsitektur sistem informasi dapat dipecah menjadi empat level yaitu ;
1. Business architecture.
2. Functional architecture.
3. Software architecture.
4. Network architecture.

Arsitektur sistem informasi berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Sedangkan tujuannya adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi.
            Dalam artikel ini akan lebih banyak membahas tentang network architecture dari arsitektur sistem informasi. Penjelasan lebih mendetail akan dijelaskan pada sub bab berikutnya
B. Arsitektur Sistem Informasi dalam Jaringan

            Dalam praktiknya arsitektur yang berjalan dalam jaringan dapat dibagi tiga jenis arsitektur jaringan (network architecture), yaitu
  1.  Arsitektur Terpusat (Centralized)
  2. Arsitektur Tersebar ( Decentralized )
  3. Arsitektur Client / Server
Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur Tersentralisasi (terpusat) telah dikenal semenjak tahun 1990, dengan mainframe sebagai aktor utama yang melakukan semua pemrosesan data. Pengimplementasian dari arsitektur ini adalah pemrosesan data yang terpusat, biasanya disebut komputasi terpusat. Kebanyakan perusahaan tidak menggunakan model seperti ini.     
Keuntungan
Kerugian
  • Instalasi lebih aman
  • Kontrol aman
  • Biaya pemeliharaan murah
  • Lebih mudah dalam membuat perencanaan strategis
  • Lebih mudah melakukan pelatihan
  • Hardware dan software terstandarisasi sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan
  • Jika ada masalah maka semua akan terkena dampaknya (kurang fleksibel)
  • Sistem yang dibuat secara global, tidak spesifik sesuai kebutuhan masing-masing bagian
  • Pemrosesan di mainframe lebih lama (traffic padat)
  • Jika ingin merubah subsistem maka akan berdampak ke seluruh sistem (kurang di kustomisasi)
Arsitektur Terdistribusi / Desentralisasi
Pemrosesan data pada arsitektur terdistibusi berbeda dengan pemrosesan data pada arsiteketur tersentralisasi. Sistem pemrosesan data terdistribusi atau biasa disebut dengan komputasi tersebar merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang di hubungkan dengan sarana telekomunikasi           
Keuntungan
Kerugian
  • Biaya pengembangan sistem akan lebih hemat karena pembuatan sistem lebih spesifik dalam kebutuhan bisnis dan lebih mempunyai tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya.
  • Personil sistem informasi lebih agresif dalam menganalisis kebutuhan sistem.
  • Personil sistem informasi memiliki tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya
  • Kepuasan pemakai karena pengembangan sistem informasi berorientasi kepada end user.
  • Biaya perawatan akan lebih mahal karena hardware atau software tidak terstandarisasi sehingga akan melibatkan banyak pakar.
  • Pengontrolan lebih sulit untuk dilakukan dan dimungkinkan akan terjadi kekacauanan dalam sistem komputer.
  • Aplikasi dan data antar unit akan terasa lebih sulit.
  • Dalam melakukan tugas akan terjadi kemubadziran karena ketidak sesuaian dalam menyediakan perangkat keras dan lunak

Arsitektur Client-Server
Berbagai komputer dari berbagai vendor dapat  saling berinteraksi, istilah ini biasanya disebut dengan introperabilitas.Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.Sever adalah proses atau sistem yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Keuntungan
Kerugian
  • Mengurangi dampak dari traffic padat.
  • Jika salah satu unit mati maka yang lain masih dapat digunakan.
  • Pemrosesan data lebih cepat karena client dapat mengolah data sendiri
  • Kurangnya skabilitas.
  • Koneksi database dijaga.
  • Tidak ada keterbaruan baru

2. Implementasi Arsitektur Sistem Informasi pada Jaringan

            Ada banyak contoh implementasi sehari-hari dari arsitektur sistem informasi dalam jaringan. Berikut ini salah satu contohnya :

ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
[ STUDI KASUS PADA PT. SURYA AGENCY ]

Proses Arsitektur
            Proses arsitektur atau target arsitektur merupakan proses aliran arus informasi yang terdapat dalam cabang perusahaan PT. Surya Agency.

            Pada proses di atas digambarkan bahwa dalam sebuah cabang dari perusahaan ini hanya memiliki 1 buah server yang terhubung dalam jaringan LAN dengan PC Konsumen, Mitra, Manager, Sales, Operator dan Accounting (auditor). Sedangkan server terhubung dengan database karyawan dan konsumen, dimana data terseut terhubung ke internet dan bisa diakses oleh kantor pusat.


Arsitektur Informasi
            Informasi arsitektur merupakan kebutuhan data yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis. Dalam hal ini arsitektur informasi yang diperlukan dalam arus informasi di cabang perusahaan PT. Surya Agency .       
Pada arsitektur informasi di atas tampak bahwa konsumen, mitra bisnis, sales, operator dan accounting terhubung dalam jaringan LAN. Konsumen dan parter hanya melakukan transaksi melalui form transaksi, sedangkan sales mengecek dan mengantar barang dan sekaligus mencari peluang untuk pemasaran barang. Operator melakukan pengecekan terhadap arus informasi dan sekaligus berperan dan bertanggung jawab atas stok barang. Sementara accounting mengedit dan mengevaluasi stok barang berikut penjualan yang selanjutnya di laporkan pada pusat peruahaan.

Sistem Arsitektur Informasi
            Sistem arsitektur informasi merupakan gambaran kebutuhan data kompleks yang diperlukan dalam arsitektur informasi. Dalam hal ini informasi yang dibahas adalah alur atau hubungan data konsumen, patner, sales, produk, dan transaksi penjualan barang.

Daftar Pustaka

Arsitektur Sistem Informasi, http://kartikoedhi.wordpress.com/2010/01/31/arsitektur-sistem-informasi, 2010

O.B.B.A.D.I . Arsitektur Sistem Informasi [Studi Kasus Pada PT. Surya Agency ]. 2009

Afrina, Mira. Komponen Sistem Informasi, Materi Perkuliahan Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi, 2008





Tidak ada komentar:

Posting Komentar